SEKILAS INFO
27-04-2024
  • 10 bulan yang lalu / website SDN 2 JINGAH akan melakukan pembaharuan tampilan halaman terbaru. tunggu rilisnya
  • 1 tahun yang lalu / Pembagian Rapot Dilaksanakan Pada Hari Jum’at, 23 Desember 2022
  • 1 tahun yang lalu / << Jum’at, 23 Desember 2022>> Undangan Orang Tua/Wali Murid || Pembahasan tentang kurikulum Merdeka dan P5 (projek penguatan profil pelajar pancasila)  <<< Sesi 1 07.00 – 08.20 WIB (KELAS 1, 2, Dan 3) ||| Sesi 2 08.25 – 09.25 WIB (KELAS 4, 5, Dan 6) >>>
8
Agu 2023
0
Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik

Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya mempersiapkan siswa-siswi untuk dapat menjalani kehidupannya sebaik mungkin. Upaya-upaya tersebut tentunya sudah harus dipersiapkan sedini mungkin pada jenjang pendidikan di level dasar dan menengah. Namun kenyataanya pendidikan yang diselenggarakan hanyalah seperti sebuah formalitas tanpa pemahaman bermakna oleh anak-anak sekolah.

Anak-anak yang mengikuti proses pembelajaran tak merasakan pemahaman bermakna atau manfaat bagi kehidupannya. Sehingga, terlihat gap yang sangat besar antara pendidikan di ruang-ruang kelas dengan kehidupannya sehari-hari. Persoalan ini menjadi alasan perlu dilakukan terobosan baru melalui pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik untuk menjembatani gap yang terjadi selama ini antara pembelajaran di ruang kelas dengan kehidupan sehari-hari.

A. Pemahaman bermakna

Menciptakan pemahaman bermakna pada setiap materi dan aktivitas pembelajaran akan menjadikan siswa memahami tujuan dan manfaat pembelajaran bagi kehidupannya. Ketika siswa dapat memaknai materi pembelajaran dan mengetahui manfaatnya maka dengan sendirinya muncul motivasi dan semangat dari dalam diri mereka untuk belajar. Motivasi dan semangat belajar siswa inilah yang menjadi modal besar bagi mereka untuk dapat belajar secara mandiri, maupun secara kolaboratif untuk memecahkan masalah yang ditemui.

Pemahaman bermakna dalam setiap aktivitas pembelajaran juga akan menciptakan pengalaman-pengalaman pembelajaran bagi masing-masing siswa, sehingga materi yang telah dipelajari akan membekas dalam ingatan dan tindakan mereka. Hal ini karena materi pelajaran bukan lagi berupa pengetahuan-pengetahuan belaka yang dihafal dan diingat dalam kurun waktu tertentu kemudian dilupakan begitu saja, tetapi memberikan manfaat berupa pengalaman-pengalaman yang bermakna. Dengan demikian, pemahaman bermakna haruslah menjadi salah satu prioritas yang guru agar siswa dapat mencapai kebermaknaan dari suatu materi ataupun topik pembelajaran.

B. Pertanyaan pemantik

Pemahaman bermakna bagi siswa dapat diwujudkan melalui pertanyaan pemantik. Pertanyaan pemantik adalah pertanyaan yang diberikan bagi siswa di awal kegiatan pembelajaran berkenaan dengan hal-hal penting terkait suatu materi atau topik pembelajaran yang akan dipelajari nantinya. Pertanyaan pemantik ini akan memicu ide-ide dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari. Pertanyaan pemantik yang telah diberikan guru bagi para siswa itu nantinya harus bisa dipecahkan atau dijawab oleh mereka setelah menyelesaikan suatu topik atau materi pembelajaran.

Pertanyaan pemantik ini dapat dibuat untuk masing-masing materi pembelajaran ataupun untuk setiap materi pertemuan. Supaya siswa dapat mencapai pemahaman bermakna dalam setiap topik atau materi pelajaran, maka dalam menyusun pertanyaan pemantik guru harus mematuhi kriteria penyusunan pertanyaan pemantik untuk mencapai pemahaman bermakna, yaitu :

1. Pertanyaan pemantik adalah pertanyaan terbuka

Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang memungkinkan berbagai jawaban yang sifatnya mendalam dan dapat diperdebatkan. Pertanyaan terbuka menuntut pikiran kritis dan ide-ide yang diajukan sebagai jawaban, bukan jawaban pasti yang sudah tercatat eksplisit pada buku bacaan. Dengan pertanyaan terbuka ini siswa dapat melakukan diskusi untuk mengutarakan ide sebagai alternatif jawaban sementara. Perlu diingat bahwa, jawaban yang diberikan siswa-siswi di awal pembelajaran itu murni berdasarkan gagasan mereka, tanpa terlebih dulu melakukan kajian atau proses pencarian informasi lewat buku bacaan dan sejenisnya.

2. Pertanyaan pemantik adalah pertanyaan inti dari materi atau topik pembelajaran

Pertanyaan pemantik tidak boleh mencangkup hal-hal diluar topik atau materi pembelajaran sehingga siswa tidak dikacaukan dan dapat fokus kepada poin-poin penting yang akan menjadikan pembelajaran bermakna.

3. Pertanyaan pemantik memunculkan daya tarik yang memikat siswa belajar

Substansi dari pertanyaan pemantik adalah daya tarik yang akan membuat siswa penasaran untuk segera mempelajari materi tersebut. Hal tersebut juga memupuk rasa ingin tahu dan motivasi intrinsik yang membuat mereka antusias dan siap untuk mempelajarinya.

4. Pertanyaan pemantik merujuk pada hal yang konseptual / filosofis

Hal-hal yang konseptual / filosofis artinya tidak sebatas atau sedangkal pada materi pembelajaran hari itu saja tetapi mendalam pada aspek kehidupan lainnya. Hal-hal tersebut menjadi bekal yang menuntun siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk memecahkan masalah sehari-hari.

Setelah guru mengetahui kriteria penyusunan pertanyaan pemantik, maka tahapan selanjutnya adalah penyusunan pertanyaan pemantik untuk mencapai pemahaman bermakna dalam pembelajaran siswa. Saat menyusun pertanyaan pemantik guru perlu memperhatikan langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Merangkum semua ide terkait materi atau topik pelajaran yang telah dipersiapkan

Rangkuman ide-ide dari topik atau materi pembelajaran dapat dilakukan saat guru menyusun modul ajar. Hal ini dapat mempermudah guru untuk merumuskan pertanyaan pemantik. Sebagai contoh dari pelajaran IPA fase D tentang Sistem Tata Surya. Ide-idenya : matahari adalah pusat sistem tata surya, dalam sistem tata surya kita terdapat 8 planet, bulan adalah satelit bumi, dst.

2. Merumuskan pertanyaan pemantik berdasarkan kriteria penyusunannya

Dengan mengacu pada kriteria penyusunan pertanyaan pemantik maka pada bagian ini guru dapat menyusun pertanyaan pemantik dengan tepat. Sebagai contohnya, akan dibuatkan pertanyaan pemantik dari pelajaran IPA pada fase D tentang Sistem Tata Surya. Pertanyaan pemantik : “bagaimana peran Matahari dan Bulan dalam membantu kehidupan di Bumi?”.

Berdasarkan pertanyaan pemantik tersebut dapat diketahui bahwa untuk menjawabnya siswa tidak sekedar membaca dari yang tercatat pada buku tetapi butuh proses penyelidikan mendalam dari rangkaian informasi atau aktivitas untuk dapat menarik kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan pemantik.

Dan jawaban atas pertanyaan pemantik tidak hanya selesai sampai pada penyelesaian pertanyaan guru di kelas tetapi lebih aplikatif sesuai kehidupan riil sehari-hari. Jadi, jantung dari pemahaman bermakna dalam pembelajaran itu berupa penyelidikan yang mendalam tentang topik materi kemudian, menemukan makna atau aplikasi materi tersebut dalam kehidupan riil.

3. Merumuskan pemahaman bermakna

Langkah selanjutnya (setelah guru menyusun pertanyaan pemantik) yakni merumuskan atau menyusun pemahaman bermakna. Untuk dapat menyusun pemahaman bermakna, guru dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini :


a. Pemahaman-pemahaman apa sajakah yang diperoleh siswa setelah mempelajari materi atau topik pembelajaran ini ?

b. Hal-hal apa sajakah yang dapat dilakukan oleh siswa setelah memiliki pemahaman tentang topik atau materi tersebut ?

Contoh pemahaman bermakna : “siswa dapat memahami peran matahari dan bulan, serta dengan pemahaman tersebut siswa dapat mengidentifikasi manfaatnya untuk membantu kehidupan.”

Dalam praktek penyusunan pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik tidak ada urutan wajib yang mengharuskan salah satu lebih dulu, tetapi bersifat fleksibel. Artinya, bisa merumuskan pemahaman bermakna lebih dulu setelah itu baru menyusun pertanyaan pemantik, atau bisa juga sebaliknya tergantung mana lebih mudah bagi guru.

Perlu disadari bahwa untuk menyusun pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik tidaklah mudah, karena guru harus bisa mengaitkan antar topik pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu dibutuhkan kerja keras dari guru baik secara mandiri maupun kolaborasi antara sesama guru untuk mewujudkannya. Di samping itu juga membutuhkan bantuan orang tua atau stakeholder lainnya dalam mendukung pencapaian pemahaman bermakna bagi siswa, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Sumber : www.idegurumeso.com

Data Sekolah

SDN 2 JINGAH MUARA TEWEH

NPSN : 30201090

Jalan Pelita RT.01
KEC. Teweh Baru
KAB. Barito Utara
PROV. Kalimantan Tengah
KODE POS 73814

PETA SEKOLAH